Header

"Selamat Datang Disitus Ical Pole Kegi"
Semoga Catatan Kuliah Ini Sedikit Bisa Membantu Teman-teman Terimakasih......

Sabtu, 03 Desember 2011

Ekonomi Manajerial


BAB  I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
            Bisnis adalah kegiatan memproduksi barang dan jasa untuk memuaskan konsumen dan pihak terkait (stakeholder) lainnya, dalam rangka mencari laba. Dengan demikian, bisnis yang layak dilakukan adalah bisnis yang menghasilkan laba.
Dalam kenyataan kehidupan sehari-hari, ditemukan bahwa setiap usaha atau bisnis menyimpan tiga kemungkinan yang dapat terjadi (all possible outcome), yaitu: Pertama laba, Kedua impas, dan Ketiga rugi. Semua pelaku bisnis mengharapkan kemungkinan yang pertama, namun peluang untuk timbulnya kemungkinan yang kedua dan ketiga selalu terbuka. Bila dua hal terakhir yang terjadi, disebut dengan resiko bisnis.
            Setiap perusahaan akan berusaha untuk mendapat laba sebesar atau seoptimal mungkin. Untuk mencapai hal tersebut perusahaan harus memperoleh pendapatan (income) sebesar mungkin, dan menekan biaya (cost) sekecil mungkin, ini yang dikenal dengan persoalan optimasi.
            Pendapatan perusahaan berasal dari penjualan. Selanjutnya, hasil penjualan yang diterimah perusahaan berasal dari produksi barang dan jasa yang dilakuaknnya. Dengan demikian, maka tinggi produktivitas perusahaan semakin besar pendapatan, dan semakin tinggi efisiensi proses produksi, semakin rendah biaya sehingga semakin besar laba yang didapat perusahaan.

1.1.1.      Tujuan
            Agar kita dapat memahami lebih dalam lagi apa yang dimaksud dengan Perencanaan Usaha (Business Planing), dimana dalamnya membahas kegiatan baik sebuah perusahaan maupun para penguasaha-pengusaha kecil yang dalam sehari-harinya tak terlepas dengan apa yang dinamakan bisnis dan tentunya semata-mata untuk mencari Keuntungan (Laba), yang mana selalu di awali dengan perencanaan agar dapat diperhitungkan segala kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi.



BAB  II
PEMBAHASAN

2.1. Konsep dan Pengertian Produksi
            Secara konsep, produksi adalah kegiatan mengahasilkan sesuatu baik berupa barang, (seperti pakaian, sepatu, makanan), maupun jasa (pengobatan, urut, potong rambut, hiburan, manajemen). Dalam pengertian sehari-hari, produksi adalah mengolah input, baik berupa barang atau jasa, manjadi out put berupa barang atau jasa yang lebih bernilai atau lebih bermanfaat.
2.1.1. Teori Dan Faktor Produksi
            Seperti tersirat di atas, teori dan faktor produksi di butuhkan untuk melakukan, atau manghasilkan produksi. Kedua hal tersebut diperlukan pengambilan keputusan atau mengetahui bagaimana mengolah faktor-faktor produksi secara optimal, sehingga menghasilkan produksi yang juga optimal.
Teori Produksi
Teori produksi adalah prinsip ilmiah dalam melakukan produksi, yang meliputi :
a.       Bagaiman memilih kombinasi penggunaan input untuk menghasilkan output dengan produktivitas dan efisiensi tinggi.
b.      Bagaiman menentukan tingkat output yang optimal untuk tingkat penggunaan input tertentu.
c.       Bagaimana memilih tekhnologi yang tepat sesuai dengan kondisi perusahaan.
Faktor Produksi
            Faktor produksi adalah segala sesuatu yang diperlukan untuk menghasilkan produksi. Faktor produksi ini antara lain meliputi bahan baku, bahan penolong, tekhnologi dan peralatan produksi, tenagan kerja (manusia), dan energi. Untuk dapat melakukan produksi dengan meggunakan faktor produksi ini, perusahaan memerlukan pengorbanan, yang dikenal dengan biaya.
Pendapatan dan Biaya Sebagai Pertimbangan Kebijakan Produksi
            Produksi barang dan jasa yang dilakukan diarahkan searah atau mencapai tujuan perusahaa, yaitu mendapat laba. Laba yang didapat perusahaan berasal dari selisih anatara pendapatan ( revenue), dengan biaya (cost), oleh karena itu, maka pertimbangan utama atau parameter utama dalam melakukan produksi adalah pendapatan (revenue), yang akan diterima perusahaan dan biaya (cost) yang harus dikeluarkan perusahaan untuk menghasilkan produksi tersebut.
2.1.2. Fungsi Produksi
            Seperti disinggung di muka, dalam melakukan analisis terhadap berbagai fenomena ekonomi juga perlu dipahami fungsi-fungsi dalam ekonomi. Dengan demikian, maka fungsi produksi ini di tunjukkan dalam bentuk matematis antar faktor-faktor (input) produksi dengan keluaran (output) produksi. Penggunaan fungsi produksi ini akan membantu para pengambil keputusan produksi. Penggunaan fungsi produksi ini akan membantu  para pengambil keputusan produksi, untuk mengetahui bangaimana mengolah factor-faktor produksi secara optimal, sehinngga menghasilkan produksi yang juga optimal. Oleh karena itu,maka fungsi produksi (Q) dapat di rumuskan sebagai berikut :
            Q = fungsi (input) atau           Q = fungsi (faktor produksi)
            Q = f (Bahan baku, Penolong, Teknologi, Labor, Energi)
            Fungsi produksi diatas dapat juga menunjukkan skala hasil yang didapat (Return to scale), serta juga dapat menunjukkan hubungan salah satu input dengan hasil (return to factor).
            Karena itu banyak faktor yang mempengaruhi besarnya volume produksi ini, maka untuk memudahkan analisis, perlu di cari faktor yang palng berpengaruh pada produksi barang atau jasa tersebut (Q) di gunakan prinsip ceteris paribus, sehingga : fungsi produksi dapat dirumuskan sebagai berikut.
            Q = f (K, L)        menunjukkan skala hasil yang didapat (return to scale) :
            Keterangan : K = Capital, dan L = Tenaga Kerja
2.1.3. Produksi Jangka Pendek dan Panjang (Short – Long Run Production)
Dimensi waktu sangat penting untuk di perhatikan dalam ekonomi. Dalam jangka pendek, segala sesuatu sulit di ubah, sebaliknya dalam jangka panjang banyak hal yang dapat berubah. Dan yang berkaitan dengan hal-ha yang diatas hal yang perlu di pahami sebagai berikut:
Produksi Jangka Pendek (Short Run Production)
Yang dimaksud dengan produsi jangka pendek adalah masa atau priode produksi di mana ada satu atau beberapa  jenis input yang penggunaannya tetap (fixed input). Oleh karena itu, maka produksi jangka pendek berlaku selama teknologi dan kapasitas produksinya belum berubah. Atau dengan  kata lain bila tidak ada inovasi dalam teknologi produksi maka masa itu dikatakan produksi jangka pendek.
Produksi jangka panjang (Long Run Produksion)
Yang di maksud dengan produksi jangka panjang adalah masa atau priode produksi dimana semua input produksi adalah variabel atau bisa berubah. Oleh karena itu maka produksi jangka panjang berlaku bila teknologi dan kapasitas produksinya sudah berubah. Dengan kata lain, bila ada inivasi dalam teknologi produksi, sehingga ada perubahan proses atau input produksi, maka produksi jangka pendek akan berhenti, pindah menjadi produksi jangka panjang.
Input Tetap (Fixed Input)
Input tetap adalah jenis input produksi yang tidak dapat berubah, walaupun outputnya menghendaki perubahan. Tidak dapat berubahnya jenis input tetap ini bisa disebabkan berbagai alasan, misalnya ketersediaan yang terbatas, teknologi produksi yang belum berubah, harga yang sangat mahal, dan sebagainya.
Input yang Berubah (Variable Input)
Input yang berubah atau input Variabel adalah jenis input yang dapat berubah dalam priode tertentu, karena diperlukan untuk mengubah output, input jenis variabel ini dapat berubah karena tersedianya melimpah, atau tidak ada keterbatasan. Seperti disinggung diatas, bila ada temuan baru atau inovasi dalam proses dan teknologi produksi, maka penggunaan input tetap (fixed input) akan berkurang, atau berubah menjadi input variable (variable input).
Hukum Berkurangnya Hasil (The Law of Deminising Return)
Hukum berkurangnya hasil (the law of deminising return), menyatakan bahwa penambahan penggunaan input variabel dalam produksi jangka pendek, akan menaikkan output, sampai suatu titik tertentu, dan selanjutnya tambahan output tersebut akan menurun.
Berikut ini dapat dilihat tabel produksi dengan penggunaan salah satu input tetap  (Capital, K=3) dan input lain (Tenaga Kerja, L), berubah, akan terlihat hasil sebagi berikut :







Tabel. 1
Hubungan penggunaan Input Variabel dengan Output
Input
(Labor, L)
Variabel
Total Produk
(TP)
Tambahan Produk
Marginal Produk
(MP)
Arah (Trend)
Penambahan
Produksi
0
0
0
-
1
8
8
Naik
2
18
10
Naik
3
29
11
Naik
4
41
12
Naik
5
52
11
Turun
6
62
10
Turun
7
71
9
Turun
8
79
8
Turun

2.1.4. Tabel dan Kurva Produksi (Production Table and Curve)
Tabel dan kurva produksi adalah cara menyajikan fungsi produksi, sehingga memudahkan manajemen dalam pengambilan keputusan.
  1. Tabel produksi (Production Table)
Tabel adalah daftar atau urutan mengenai sesuatu. Oleh karena itu, maka yang dimaksud dengan tabel produksi (Production Table) adalah daftar atau urutan dari volume (hasil) produksi berdasarkan kombinasi pengguna faktor produksi pada gambar berikut dapat dilihat :
       K
L
1          2          3           4       ………n
1
2
3
4
n
5               15          35            47
12             31          49           58
35             48          59           68
48             59          67           77

 
 






Gambar. 1 Tabel Produksi

b.      Kurva Produksi (Production Curve)
Kurva adalah gambaran atau lukisan dari funsi. Oleh karena itu, maka yang imaksud dengan kurva produksi (production curve) adalah gambaran atau lukisan dari output produksi dengan penggunaan faktor-faktor produksi.
Kurva produsi ini menunjukkan arah atau kecendrungan (ternd) produksi dengan menggunakan kombinasi input tertentu. Dengan demikian, maka kurva produksi juga dapat menggambarkan skala produksi.
Kurva Produksi           Fungsi Produksi Q = f (K,L)

      Output               Increasing  Return  To  Scale




                                                                                  Input
                                                        Gambar. 2a. Kurva Produksi
  Output                                 Constant  Return   To  Scale





                                                                                                            Input
                                                             Gambar. 2b. Kurva Produksi
    Output                 Decreasing  Return  To  Scale
 




                                                                                               Input
                                                          Gambar. 2c. Kurva Produksi
2.1.5. Skala Produksi (Production Scale)
            Seperti tergambar pada kurva produksi di atas, skala produksi adalah gambaran mengenai arah atau kecendrungan (Trend) dari hubungan antara pengguna input dengan output yang dihasilkan. Dari gambar diatas, terlihat ada tiga jenis skala produksi, yaitu :
  1. Skala produksi yang meningkat (increasing return to scale) adalah skala produksi dengan arah (trend) yang meningkat. Skala produksi yang meningkat ini di tunjukkan oleh lebih besarnya persentase peningkatan output dibandingkan dengan persentase peningakatan  penggunaan input. (Gambar. 2a).
  2. Skala produksi yang tetap (constant return to scale) adalah skala produksi dengan arah (trend) yang tetap atau sama. Skala produksi yang tetap atau sama ini di tunjukkan kesamaan persentase peningkatan penggunaan input (Gambar. 2b).
  3. Skala produksi yang menurun (decreasing return to scale) adalah skala produksi dengan arah (trend) yang menurun.skala produksi yang menurun ini ditunjukkan oleh lebih kecilnya persentase peningkatan output dibanding dengan persentase peningktan penggunaan input (Gambar. 2c).
2.1.6. Efisiensi Produksi
            Efisiensi produksi adalah penghematan proses produksi yang dilakukan dengan berbagai penggunaan kombinasi input yang efisien. Efisiensi produksi ini bermuara pada semakin rendahnya biaya per unit produksi yang dikeluarkan perusahaan. Efisiensi produksi ini dapat di uraikan menjadi dua kelompok, berikut :
1)      Efisiensi Tekhnis (Technical Efficiency)
            Efisiensi teknis adalah efisiensi dari teknis produksi. Efisiensi teknis ini di ukur dengan minimalnya proses yang tidak perlu (mubazir) dalam berproduksi. Efisiensi teknis ini dapat dicapai dengan berbagai teknis kombinasi penggunaan unit input yang minimum.
2)      Efisiensi Ekonomi (Economic Efficiency)
            Efisiensi ekonomi adalah efisiensi dari biaya produksi. Efisiensi ekonomi ini di ukur dengan semakin kecilnya biaya yang dikeluarkan perusahaan per unit produksi yang dihasilkan. Efisiensi dapat dicapai dengan berbagai teknik penggunaan kombinasi jenis input dengan biaya serendah mungkin.
2.1.7. Manajemen Produksi
            Manajemen prduksi adalah kegiatan pengambilan keputusan yang berkaitan dengan pengelolaan masukan atau factor produksi berupa bahan baku, bahan penolong, teknologi, dan manajerial, menjadi produk berupa barang dan jasa yang bernilai lebih produktivitas dan efisiensi yang optimal. Sehubungan dengan kegiatan manajemen produksi, perlu dipahami konsep-konsep produksi sebagai berikut :
Proporsi Penggunaan Input (Fixed or Variable Proportion)
            Seperti disinggung di atas, dalam praktik berproduksi, manajemen harus melihat berbagai kemungkinan atau peluang penggunaan input untuk menghasilkan output yang diinginkan. Oleh karena itu, maka manajemen perlu memikirkan bagaimana kombinasi penggunaan input yang optimal untuk menghasilkan output tertentu, di sampig juga bagaimana mencapai output yang optimal dengan penggunaan input tertentu. Untuk mendapatkan informasi ini perlu di pahami berbagai  istilah seperti Produk Total (Total Product,TP), Produk Marjinal (Marjinal Product,MP), dan Produk rata-rata(Averange Product, AP), dari penggunaan input. Berbagai istilah tersebut merupakan informasi yang diperlukan manajemen, dalam mengelola produksi barang dan jasa yang menjadi bisnisnya.
A.    Produk Total (TP)
            Produk total (TP) adalah jumlah total produksi atau output yang dihasilkan. Besarnya output atau produksi ini tergantung dari penggunaan input (bahan baku dan penolong, jenis teknologi yang di pakai, serta penggunaan faktor-faktor produksi lainnya) yang bersinergi satu sama lain dengan  mengahsilkan produksi. Secara lebih ringkas, Produk Total (TP) ini di tunjukkan oleh fungsi produksi.           Tabel. 2 Total Produk
K
L
Q
1
1
0,1
2
2
1,6
3
3
4,5
4
4
8,8
5
5
14,5

B.     Produk Marjinal dari Input (MPi)
            Produk Marjinal (MPi) adalah tambahan produk untuk setiap tambahan satu unit input. Informasi ini di perlukan untuk mendapatkan besarnya kontribusi masing-masing unit input, terhadap produk total yang dihasilkan. Produk marginal input (MPi), besarnya berubah sesuai dengan perubahan penggunaan input dan tingkat produksi. Untuk mendapatkan informasi diperlukan pendektan produksi dengan penggunaan salah satu input tetap, sementara input lainnya berubah, seperti fungsi berikut :
Q = f (K,L,      K= C) atau Q = f (K/L = C)        menunjukan hubungan salah satu input dengan hasil (return to factor), yaitu pemakaian input L dengan K tetap.
            Q = f (K,L,      L = C) atau Q = f (K/L =C)        menunjukkan hubungan salah satu input dengan hasil (return to factor), yaitu pemakaian input K dengan L tetap. Besarnya Produk marginal dari penggunaan input (MPi) ini adalah rasio dari perubahan Total Produk (TP) dengan perubahan penggunaan input, atau secara ringkas dapat di rumuskan :
MPi = δ TP/ δ Input      MPL = (TPi – TPi-1)/(Li – Li-1) dan MPk = (TPi – TPi-1)/(Ki – Ki-1)
Tabel. 3  Produk Marginal
K
L
Q=TP
                                        Kurva TP, dan MPL

                  8
                  6
                  4
 TP,MP     2
                  0
                 -2
                 -4
                 
                                                           Input L
 
MPL
3
1
-2,6
-
3
2
-0,2
                                                Y = 0,1362x2 +  2,0436x – 2 4


     I          I            I          I            I           I            I           I             I              I             I
1         2          3          4          5          6         7          8           9             10          11             12
 
2,40
3
3
1,8
2,00
3
4
3,4
1,60
3
5
4,6
1,20
3
6
5,4
0.80
3
7
5,8
-0,40
3
8
5,3
0,00
3
9
5,4
-0,40
3
10
4,6
-0,80
                                                                                    Gambar. 3  Kurva TP dan MPL
Dari hasil perhtungan di atas, ( tabel dan grafik produksi), dapat di simpulkan hal-hal berikut :
a.       Produksi tertinggi di capai pada penggunaan input K = 3 dan input L = 8
b.      Produksi (TP) tertinggi tercapai pada saat MPK = 0
c.       Penambahan input K, dibatasi sampai K = 8. Bila ini di tambah ( dinaikkan ) lagi, misalnya K = 9, maka Output Total (Q) akan turun.
C.    Produk Rata-rata dari Input (API)
            Produk rata-rata adalah rata-rata produksi, atau output yang di hasilkan,dengan penggunaan input tertentu, sesuai dengan fungsi produksi. Besarnya produk rata-rata atau Average Product dari penggunaan input (APi) ini adalah rasio dari perubahan Produk Total (TP), dengan perubahan penggunaan input , atau secara ringkas dapat dirumuskan :
APi = TPi/ Input     APL = TPi /Li dan APK = TPi /Ki
Kurva Q, MPL dan APL
                
 1      2      3      4     5      6      7      8      9     10
L : Lebor
Gambar. 4  Kurva Q, MPL dan APL
dari hasil perhitungan di atas, (table dan grafik produksi), dapat disimpulkan hal-hal berikut.
a)      Produksi tertinggi di capai pada penggunaan input K = 3 dan input L = 4
b)      Produksi (TP) tertinggi tercapai pada saat MPL = 0, atau mendekati nol
c)      Penambahan input L, di batasi sampai L = 4. Bila input ini ditambah ( dinaikkan ) lagi, misalnya L = 5, maka Output Total (Q) akan turun
d)     Penmabahan input L akan meningkatkan Output total, selama APL > 0
Kurva Produk, TP, MP, AP
Text Box: 1     2      3      4      5      6      7       8      9     10                            20
                              10                            
Produksi               0
                             -10
                             -20
K : Kapital
Gambar. 5  Kurva Produksi, TP, MP, AP.
Dari hasil perhitungan di atas, (tabel dan grafik hasil produksi), dapat disimpulkan hal-hal berikut :
a)      Produksi tertinggi di capai pada penggunaan input L = 3 dan input K = 3
b)      Produksi (TP) tertinggi tercapai pada saat MPK = 0, atau mendekati nol
c)      Penambahan input K, di batasi samapi input K = 3. Bila imput ini di tambah (dinaikkan) lagi, misalnya K = 4, maka Total Output (Q) akan turun.
d)     Penambahan input K, akan meningkatkan total output, selama APK  > 0.
Kesamaan Volume Produksi, Kesamaan Biaya, dan Penggatian Input Produksi (Isoquant, Isocost, and Input Subtitution)
            Seperti tersirat dari uraian diatas, dalam memproduksi barang dan jasa, produsen dapat memilih berbagai kemungkinan tingkat produksi dengan berbagai pilihan penggunaan input. Hal ini menmbulkan berbagai kemungkinan sebagai berikut :
A.    Kesamaan Volume atau Jumlah Produksi (Isoquant)
            Isoquant adalah kesamaan jumlah, volume, atau kuntitas produksi pada berbagai kombinasi penggunaan input (dengan berbagai tingkat biaya). Dengan demikian, maka kurva isoquant adalah kurva yang menunjukkan berbagai kombinasi penggunaan input yang menghasilkan jumlah ( volume ) output yang sama, seperti terlihat pada gambar berikut :
 

                                         X
                                   P
Input K               A 
                                                   Y
                                            Q
                                      B                        Z           Q3
                                                         R           Q2
                                                                              
C          Q1   
                                               Input  L                                                                       
Gambar. 6 Kurva Isoquant
            Bentuk kurva isoquant ini ditentukan oleh system produksi yang menunjukkan pola penggantian penggunaan input produksi. Bila input produksi dikelompokkan menjadi du kelompok, yaitu K (Capital) dan L (Labor), maka untuk mencapai isoquant, diperlukan rasio tingkat perubahan input produksi (marginal rate of  technical substitution, MRTS) yang tetap (constant)        Slope Isoquant constant.
                        MRTS = δK/ δL = MPK/ MPL          Untuk mempertahankan tingkat produksi yang sama, maka slope atau tangen dari isoquant harus tetap. Seperti terlihat pada Gambar. 6  produksi isoquant  1 (Q1), misalnya pada A, B, dan C, jumlahnya sama. Begitu juga produksi sepanjang isoquant 2(Q2), misalnya pada P, Q, dan R, jumlah produksinya juga sama. Hal yang sama juga terlihat pada produksi sepanjang isoquant 3 (Q3), misalnya pada X, Y, dan Z, jumlah produksinya sama.
            Dari ketiga kurva isoquant tersebut, semakin tinggi posisinya menunjukkan semakin tinggi pula produksinya (X > P > A, Y > Q > B, dan Z > R > C).
B.     Kesamaan Biaya Produksi (Isocost)
Isocost adalah kesamaan biaya produksi pada berbagai kombinasi penggunaan input (dengan berbagai valume tingkat produksi yang berbeda). Dengan demikian, maka kurva Isocost adalah kurva yang menunjukkan kesamaan biaya dari berbagai kombinasi penggunaan input untuk menghasilkan jumlah (volume) output yang berbeda, seperti terlihat pada gambar berikut :

                                         Isocost
                  6                          E3 = 300.000
                  4                                E2 = 200.000

                  2                                 E1 = 100.000
Input Y
                                                                                               
                                         2         4          6                  Input  X
Gambar. 7  Kurva Isocost
C.    Analisis Kesamaan Jumlah Produksi dan Kesamaan Jumlah Biaya (Isoquant and Isocost Analysis)
            Analisis kesamaan jumlah produksi dan kesamaan biaya (Isoquant and Isocost) ini sangat berguna untuk menentukan tingkat produksi yang optimum., dengan biaya yang juga optimum. Perpotongan dan persinggungan antara kurva Isocost  dan kurva Isoquant dapat dijadikan pilihan pola produksi yang diinginkan oleh manajemen sesuai dengan kondisi yang dihadapi oleh perusahaan, seperti terlihat pada gambar berikut :                                 
                                                

                                                    Gambar. 8 Kurva Isocost dan   Isoquant
                6                                 
                                                X
                 4               P

Input K         2    A                 Q                 Y

                                                                                     Z     Q4
                                   B     E                             Pi  Q3
    C                F       Q2
                           2                  4  Q1                 6
Input L
D.    Informasi Mengenai Input Produksi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar